Senin, 09 Maret 2009

PRESIDEN RESMIKAN GEDUNG MTA



BERSAMA ANAK-ANAK: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani bersama anak-anak pada acara peresmian gedung Yayasan Majelis Tafsir Al Quran (MTA) di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (8/3/2009). (haryanto/presidensby.info)
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan gedung Yayasan Majelis Tafsir Al Quran (MTA) Surakarta hari Minggu (8/3) sore. Ketua umum MTA Ahmad Sukirno dalam sambutannya mengatakan, sejalan dengan program pemerintah untuk membangun manusia seutuhnya, Yayasan MTA sebagai lembaga Da’wah Islamiyah yang berdiri sejak tahun 1972 telah ikut aktif berkontribusi dalam upaya perbaikan akhlaq manusia sebagaimana misi yang diemban Rasulullah SAW.
“Sejalan dengan semakin banyaknya peserta pengajian Ahad pagi, gedung yang lama tidak mampu menampung jumlah pengunjung lagi. Gedung MTA ini dibangun dengan swadaya murni para peserta pengajian Ahad pagi dengan menelan biaya sekitar Rp. 13 milyar,” tambahnya.
Presiden SBY berharap, berbagai kegiatan MTA baik yang bersifat formal maupun informal dapat semakin ditingkatkan, tidak hanya di wilayah Surakarta dan sekitarnya tetapi juga di seluruh penjuru tanah air. “Sungguh merupakan kebahagiaan bagi saya, hari ini dapat bersilaturahim dengan para kyai, ulama, sesepuh, pengurus dan jemaah MTA. Bagi kita semua, pertemuan dengan para ulama dan kyai memiliki nilai yang sangat penting,” terang SBY. “Para ulama dan kyai adalah penunjuk jalan, pembawa pelita, dan penerang di kala gelap. Keluhuran budi, keluasan ilmu dan kearifan bersikap membawa ketenangan dan keteduhan bagi umat, bangsa, dan negara. Apalagi saat ini saya hadir ditengah-tengah para mutasir atau ahli tafsir yang paham betul tentang isi dan kandungan Al Quran,” ujar SBY.
“Oleh karena itu, pertemuan itu bukan semata-mata pertemuan untuk meresmikan gedung MTA, bukan pertemuan seremonial belaka, tetapi pertemuan silaturahim yang terpatri antara ulama dengan umaroh. Saya menyambut gembira perkembangan yang pesat MTA yang saat ini telah memiliki cabang hampir di seluruh penjuru tanah air bahkan di luar negeri. MTA saat ini telah berkembang pula menjadi penyedia pendidikan formal, kesehatan, kegiatan sosial bahkan satga tanggap darurat,” SBY menerangkan.
Presiden SBY memberikan penghargaan yang tinggi kepada MTA atas berbagai kegiatan yang turut menunjang upaya pemerintah, terutama dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. Usai acara, Presiden SBY dan rombongan meninjau gedung berlantai empat tersebut. Nampak hadir antara lain, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Seskab Sudi Silalahi, Mensesneg Hatta Rajasa, dan Menteri PU Djoko Kirmanto. (presidensby.info)

JANGAN MENGANDALKAN UTANG APALAGI MINTA-MINTA




“KITA patut bersyukur karena upaya mendalami Al Quran di tanah air terus mengalami peningkatan. Para ahli tafsir, qori dan qoriah, serta para hafiz atau penghafal Al Quran, juga terus bertambah. “Bahkan cukup banyak yang memiliki prestasi di tingkat internasional,” ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan gedung Yayasan Majlis Tafsir Al Quran (MTA) Surakarta, Minggu (8/3) sore.
Sejarah mencatat, kata SBY, mengapa peradaban Islam pada abad-abad pertama menunjukkan peradaban yang gilang gemilang. Sebab kaum Muslimin menjadikan Al Quran sebagai pedoman dalam kehidupan. “Setiap gerak dan nafas umat Islam selalu didasarkan pada Al Quran. Kehidupan yang selalu berada dibawah naungan Al Quran seperti itulah yang menjadi contoh dan teladan bagi kita semua,” SBY memaparkan.
Presiden SBY mengajak para ulama, tokoh masyarakat dan para orangtua untuk bersama-sama membimbing, mengarahkan, dan mendidik anak-anak kita dan segenap kaum muslimim untuk membaca dan memahami makna yang terkandung dalam Al Quran. “Marilah kita wujudkan negeri kita sebagai sebuah negara yang religius, yang aman dan sejahtera,” lanjutnya.
“Saya bangga, gedung MTA yang megah dibangun dengan tidak meminta-minta. Kita ingin membangun negara pun dengan berdiri diatas kemampuan kita. Tahun-tahun terakhir kita bertekad dan dapat kita buktikan sekarang meskipun masih harus kita tingkatkan. Kita membiayai pembangunan nasional bukan lagi mengandalkan hutang luar negeri tetapi lebih mengandalkan penerimanaan dalam negeri,” tegas SBY. (presidensby.info)

JIHAD MELAWAN KORUPSI


PERESMIAN: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada acara peresmian gedung Yayasan Majelis Tafsir Al Quran (MTA) di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (8/3/2009). (haryanto/presidensby.info)
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono mengajak jihad melawan korupsi dan meminta pejabat negara agar tidak menyalahgunakan kekuasaan. Ajakan tersebut disampaikan Presiden Yudhoyono menanggapi pernyataan Ketua Umum Majelis Tafsir Alquran (MTA) Surakarta, Ahmad Sukina, pada acara peresmian Gedung MTA di Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/3).
Sukina dalam sambutan yang diberikan sebelum giliran Presiden berpidato menyampaikan rasa syukurnya bahwa Indonesia memiliki Presiden yang gigih memberantas korupsi.
Namun, kata Sukina, harus disayangkan korupsi di Indonesia belum tuntas diberantas pada masa jabatan Presiden yang akan segera berakhir.
Untuk itu, ia berharap pemberantasan korupsi dapat diteruskan pada periode jabatan presiden yang kedua dan meminta umat Islam mendukung usaha tersebut. “Mudah-mudahan, pada periode jabatan yang kedua nanti bisa diteruskan dan umat Islam wajib mendukung pemberantasan maksiat tersebut,” ujar Sukina.
Menanggapi pernyataan Sukina, Presiden dalam pidatonya mengatakan ia setuju perang terhadap korupsi karena negara akan gelap apabila korupsi merajalela. “Saya mengajak jihad melawan korupsi. Mari kita cari rezeki secara halal,” ujarnya.
Presiden juga meminta para pejabat pemerintah agar tidak menyalahgunakan kekuasaan, melanggar aturan, dan melakukan bisnis yang tidak benar. “Rakyat tahu, siapa-siapa yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan untuk mencari rezeki dengan cara tidak benar. Saya minta KPK tindak tegas dan adil kepada siapa pun,” ujarnya.
Dalam pidato yang disampaikan dengan suara bersemangat meski di tengah hujan deras, Presiden lalu mengatakan, saat ini bangsa Indonesia harus mandiri sehingga tidak perlu lagi menjual aset negara untuk membiayai pembangunan.
Presiden yang berbicara di depan puluhan biru orang juga mengatakan pada 2008 pemerintah telah memberikan anggaran hingga Rp16,6 triliun kepada Departemen Agama, yang diantaranya digunakan untuk mengelola pendidikan di bawah departemen tersebut. Angka itu, menurut Presiden, akan naik lagi seiring dengan anggaran pendidikan 20 persen yang dialokasikan pemerintah pada 2009. Pernyataan Presiden tersebut selalu diakhiri dengan tepuk tangan para hadirin.
Yayasan MTA adalah lembaga dakwah Islam yang berpusat di Surakarta. Lembaga tersebut dibentuk oleh Ustadz Abdullah Thufail Saputra pada 19 September 1972. MTA saat ini memiliki 31 perwakilan dan 159 cabang di seluruh Indonesia.
MTA mengkaji kitab-kitab tafsir yang sudah ada, meramu, dan merangkumnya kembali untuk kemudian diajarkan kepada para siswa Pada acara peresmian Gedung MTA hadir antara lain Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nurwahid, Menteri Agama Maftuh Basyuni, dan Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa. (Antara)