Jumat, 17 Desember 2010

Tinggalkan Jimat Sebelum Sekarat


Di pengajian Ahad pagi, Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina sering menerima penyerahan jimat-jimat dari jamaah pengajian yang setelah mengikuti pengajian Ahad Pagi MTA baik secara langsung maupun tidak langsung (mendengarkan) siaran langsung pengajian Ahad Pagi melalui Radio MTA FM. Mereka bertobat dan meninggalkan jimat-jimat yang selama ini mereka anggap keramat. Ini menunjukkan masih banyak di kalangan kaum muslimin yang belum mengerti betapa besar dosa mempercayai jimat mempunyai kekuatan.

Sungguh keadaan kaum muslimin di zaman kita sekarang ini telah sampai pada tahap yang cukup mengkhawatirkan. Sebagian kaum muslimin terjerumus dan asyik di dalam berbagai macam bentuk dosa. Bahkan di antara mereka ada yang terjerumus ke dalam dosa syirik. Namun yang lebih menyedihkan, mereka tidak mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan itu termasuk ke dalam dosa syirik. Padahal Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (An Nisa 48).

Pada ayat ini, Allah menyatakan bahwa sesungguhnya dosa syirik tidak akan diampuni oleh Allah selama-lamanya kecuali jika pelaku kesyirikan tersebut bertaubat dari dosa syirik yang pernah dilakukannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui mana sajakah perbuatan-perbuatan yang tergolong kepada dosa syirik, agar dengan demikian kita dapat terhindar dari dosa yang sangat berbahaya ini.

Jimat adalah salah satu bentuk kesyirikan

Salah satu hal yang termasuk dalam kategori dosa syirik adalah jimat. Sebagaimana sabda Rasulullah,”Sesungguhnya jampi-jampi, jimat dan pelet termasuk kesyirikan.” (HR. Ahmad dan Abu Daud, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,”Barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka dia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)

Hakekat Jimat

Jimat pada masa jahiliyah dahulu dikalungkan pada anak kecil atau binatang sebagai tolak bala’. Namun pada hakekatnya jimat tidaklah terbatas pada bentuk dan kasus tersebut, akan tetapi mencakup semua benda dari bahan apapun, dikalungkan, digantungkan, diletakkan di tempat manapun dengan maksud untuk menghilangkan atau menangkal marabahaya. Jadi jimat bisa berupa kalung, batu akik, keris, cincin, sabuk (ikat pinggang), atau benda-benda yang digantungkan pada tempat tertentu, seperti di atas pintu, di dalam kendaraan, dipasang pada ikat pinggang, sebagai susuk, atau ditulis di kertas dan dimasukkan di saku celana, dan lain-lain dengan maksud mengusir atau tolak bala’. Ingatlah bahwa setiap jimat pasti tidak terbukti secara syari’at (dalil dari Allah dan Rasul-Nya) maupun logika (hasil eksperimen ilmiah) dapat memberikan manfaat atau menolak bahaya.

Budaya Jimat di Masyarakat

Banyak sekali contoh budaya jimat di masyarakat saat ini. Misalnya : apabila ada orang yang memasak sayur lodeh kemudian dimakan dengan tujuan untuk menolak bahaya (= tolak bala) misalnya wabah demam berdarah (DB). Atau menggantungkan sesuatu paket tolak bala di pintu rumah (yang di dalamnya berisi sumbu kompor, janur kuning, daun dadap, dll) dengan tujuan menolak bala seperti tsunami dan gempa bumi. Maka sayur lodeh dan paket tolak bala tersebut termasuk jimat. Karena secara syari’at, Allah dan Rasul-Nya tidak pernah menyatakan demikian. Begitu juga secara akal atau berdasarkan eksperimen ilmiah, tidak ada hubungannya antara sayur lodeh atau paket tersebut dengan menghindarkan diri dari bahaya (seperti DB atau tsunami). Karena para ahli di bidang tersebut tidak pernah menyatakan, “Barangsiapa yang memakan sayur lodeh maka dia akan terhindar dari DB”. Adapun yang disyariatkan agar dapat menolak bahaya adalah dengan berdoa hanya kepada Allah untuk menghindarkan kita dari bahaya tersebut, sebagaimana Allah berfirman :

بَلْ إِيَّاهُ تَدْعُونَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِنْ شَاءَ وَتَنْسَوْنَ مَا تُشْرِكُونَ

“Tetapi hanya Dialah yang kamu seru, Maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdoa kepadanya, jika Dia menghendaki” (Al An’am : 41).

Apabila ada seorang ibu yang meletakkan gunting (atau benda-benda lainnya) di samping bayinya yang baru lahir dengan tujuan agar bayi tersebut terhindar dari gangguan setan, maka gunting tersebut adalah jimat.

Apabila ada orang yang mengikuti tes penerimaan calon pegawai negeri sipil, kemudian orang tersebut menggunakan pulpen khusus, yang dipercaya sebagai pulpen keberuntungan, untuk mengerjakan soal dan dia menganggap pulpen tersebut adalah syarat agar dia lulus tes, maka pulpen tersebut termasuk jimat. Karena tidak ada dasarnya dari Allah dan Rasul-Nya yang menyatakan benda tersebut dapat mendatangkan keuntungan/manfaat.

Lagipula, secara logika, tidak ada hubungannya antara lulus tes dengan pulpen. Sebagus dan semahal apapun pulpen yang digunakan, jika dia tidak dapat menjawab soal, tentu saja dia tidak akan lulus tes. Adapun sikap yang benar adalah hendaknya seseorang belajar sungguh-sungguh agar dapat lulus tes dan tidak lupa untuk selalu berdoa kepada Allah semata agar diluluskan dalam ujiannya tersebut.

Masih banyak contoh macam dan peristiwa lain yang dapat dinilai bahwa benda yang digunakan adalah jimat. Apabila tujuannya adalah untuk menghilangkan atau menolak bahaya dan sebabnya tidak terbukti baik secara syar’i maupun keilmiahan/logika, serta benda itu dikalungkan, digantung atau disimpan dengan cara apapun, maka benda-benda tersebut termasuk jimat.

Jimat berupa Ayat Al Qur’an

Pembahasan berikutnya adalah bagaimana seandainya yang digantungkan berupa ayat Al-qur’an, ayat kursi atau dzikir-dzikir yang ada dalam syari’at ? Maka jawabannya adalah seandainya tujuan menggantungkannya tersebut adalah untuk dihafal, maka hal ini dibolehkan. Namun, apabila tujuan menggantungkan ayat tersebut untuk menolak bahaya, maka perkara ini termasuk suatu keharaman.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang penggunaan jimat ini secara umum, tidak dikecualikan satu pun, termasuk Al Qur’an tidak dikecualikan juga. Sebab lainnya adalah hal ini dapat mengantarkan pelecehan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, semisal ketika orang yang menggantungkan ayat kursi di lehernya masuk ke kamar mandi dan tempat-tempat buruk lainnya.

عَنْ يَحْيَ بْنِ جَزَارٍ قَالَ: دَخَلَ عَبْدُ اللهِ عَلَى امْرَأَةٍ وَ فِى عُنُقِهَا شَىْءٌ مُعَوَّذٌ فَجَذَبَهُ فَقَطَعَهُ. ثُمَّ قَالَ: لَقَدْ اَصْبَحَ اَلُ عَبْدِ اللهِ اَغْنِيَاءَ اَنْ يُشْرِكُوْا بِاللهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا. ثُمَّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّ الرُّقَى وَ التَّمَائِمَ وَ التِّوَلَةَ شِرْكٌ. قَالُوْا: يَا اَبَا عَبْدِ الرَّحْمنِ، هذِهِ الرُّقَى وَ التَّمَائِمُ قَدْ عَرَفْنَاهَا فَمَا التِّوَلَةُ؟ قَالَ: شَىْءٌ تَصْنَعُهُ النِّسَاءُ يَتَحَابَبْنَ اِلَى اَزْوَاجِهِنَّ. ابن حبان

Dari Yahya bin Jazar ia berkata, ‘Abdullah mendatangi seorang wanita yang memakai kalung jimat di lehernya, lalu ia menariknya dan memutusnya, kemudian berkata, “Sungguh keluarga ‘Abdullah telah menjadi kaya dengan menyekutukan Allah dengan sesuatu yang tidak benar”. Ia bekata lagi : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya ruqa, tamaim dan tiwalah itu termasuk syirik”. Orang-orang bertanya, “Hai Abu ‘Abdurrahman, kalau ruqa dan tamaim kami telah mengetahuinya, lalu apa tiwalah itu ?”. ‘Abdullah berkata, “Tiwalah yaitu sesuatu yang dipakai oleh wanita agar disayang suaminya”. [HR. Ibnu Hibban]

Pada hadits di atas Rasulullah SAW melarang dari segala perbuatan ruqa (membaca mantra-mantra), tamaaim (menggunakan jimat) dan tiwalah (jimat yang dipakai istri agar disayang suaminya. Karena itu semua termasuk perbuatan syirik (menyekutukan Allah) yang tidak diampuni dosanya.

Apabila seseorang menggantungkan ayat-ayat al-quran (atau tulisan Allah, Nabi Muhammad dan sebagainya) di mobil dengan tujuan agar terhindar dari kecelakaan, maka perbuatan seperti ini haram. Contoh lain adalah menyimpan Al-Qur’an ukuran super mini (yang untuk membacanya saja harus menggunakan kaca pembesar) di dompetnya, dengan tujuan menolak bahaya. Maka ini juga termasuk perbuatan yang haram. Hal ini bertentangan dengan tujuan diturunkannya Al-qur’an, yaitu untuk dibaca dan dijadikan pedoman hidup kita.

Adapun tulisan-tulisan arab yang tidak jelas maknanya (dikenal dengan sebutan rajah) dan biasa digantungkan di pintu-pintu rumah dengan tujuan untuk menolak bahaya (agar tidak kemasukan pencuri dan sebagainya), maka hal ini termasuk kesyirikan.

Bersandarlah hanya kepada Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ عَقَدَ مُدَّةً ثُمَّ نَفَثَ فِيْهَا فَقَدْ سَحَرَ، وَ مَنْ سَحَرَ فَقَدْ اَشْرَكَ، وَ مَنْ تَعَلَّقَ بِشَىءٍ وُكِلَ اِلَيْهِ. النسائى

Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membuat ikatan buhul kemudian meniupnya, maka sungguh ia telah berbuat sihir. Dan barangsiapa berbuat sihir, sungguh ia telah mensekutukan Allah. Dan barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka ia diserahkan kepada jimat itu (Allah tidak akan menolongnya). [HR. Nasai]

Pada hadits ini, Rasulullah menjelaskan bahwa seseorang akan diserahkan kepada yang dia jadikan sandaran. Seorang muslim yang menyandarkan segala urusannya kepada Allah, maka Allah akan menolong, memudahkan dan mencukupi segala urusannya. Sebaliknya, orang yang bersandar kepada selain Allah (seperti bersandar pada jimat), maka Allah akan membiarkan orang tersebut dengan sandarannya, sehingga kita dapatkan orang-orang semacam ini hidupnya tidak pernah tenang. Dia hidup dengan kekhawatiran dan ketakutan. Dia takut apabila jimatnya hilang atau dicuri, dia kehilangan percaya diri ketika jimatnya tidak bersamanya. Sungguh hal ini merupakan suatu kerugian yang nyata.

Oleh karena itu, bagi saudara-saudaraku yang masih menyimpan jimat dan mempercayainya sebagai tolak balak, sebagai pembawa keberuntungan, sebagai pelet, pengasihan dan penglarisan, segera tinggalkanlah. Di kantor MTA Pusat sebuah lemari besar kini dipenuhi jimat-jimat dari jamaah yang telah bertobat. Terbukti jimat-jimat tersebut tidak mendatangkan kekuatan apa-apa. Padahal tidak ditirakati apalagi disajeni. Benar-benar terbukti jimat-jimat tersebut hanyalah benda mati tidak membawa manfaat sedikitpun kecuali menambah beban berat bagi yang memakainya. Sebagaimana sabda Nabi SAW :

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص رَاَى فِى يَدِ رَجُلٍ حَلَقَةً فَقَالَ: مَا هذَا؟ قَالَ: مِنَ اْلوَاهِنَةِ. قَالَ: مَا تَزِيْدُكَ اِلاَّ وَهْنًا، اِنْبِذْهَا عَنْكَ، فَاِنَّكَ اِنْ تَمُتْ وَ هِيَ عَلَيْكَ وُكِلْتَ عَلَيْهَا. ابن حبان

Dari ‘Imran bin Hushain bahwasanya Nabi SAW melihat seorang laki-laki memakai gelang jimat, maka Nabi SAW bertanya, “Apa ini ?”. Orang tersebut menjawab, “Ini adalah jimat”. Nabi SAW bersabda, “Itu tidak menambah kepadamu kecuali beban berat. Buang saja jimat itu. Karena sesungguhnya jika kamu mati masih memakai jimat, maka kamu akan diserahkan kepadanya (Allah tidak akan menolongmu)”. [HR. Ibnu Hibban]

Selagi masih hidup segera tinggalkan jimat. Karena kalau sampai mati seseorang masih memakai jimat, Allah tidak akan menolongnya. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang menyandarkan segala urusan hanya kepada-Nya semata. Cukuplah Allah tempat kami menggantungkan segala sesuatu. Wallahu a’lam.

By :Abu Khalifah


http://mta-online.com/v2/2010/12/18/tinggalkan-jimat-sebelum-sekarat/

Jumat, 23 Juli 2010

MP3 Ustadz Wijayanto

http://www.4shared.com/dir/hILVIGti/Cahaya_Hati_09_-_Wijayanto.html

Selasa, 26 Januari 2010

Bonek:Sebuah Potensi Salah Ekspresi


Pada tanggal 23 Januari 2010, sekitar 4000 bonek yang berangkat dari Surabaya ke Bandung via Solo melakukan tindakan anarki berupa pelemparan batu dan penganiayaan terhadap sejumlah orang. Selain itu tim yang akrab dengan tindakan hooliganisme ini juga melakukan tindakan kriminal penjarahan, pemukulan terhadap wartawan Antara, Hasan Sakri Ghozali, anggota Brimob, Briptu Marsito, perusakan stasiun Purwosari Solo dan stasiun lainnya, perusakan rumah warga, serta tindakan-tindakan tidak terpuji lainnya.

Satu bonek dilaporkan meninggal karena terjatuh dari atap kereta api Pasundan yang ditumpanginya, beberapa bonek mengalami keadaan kritis, dan puluhan orang dari pihak bonek dan penduduk di pinggiran rel kereta api mengalami luka-luka. Kerugian besar juga dialami oleh pihak Kereta Api Indonesia karena bonek melakukan perusakan terhadap kereta api, stasiun, dan menolak membayar penuh, serta menaiki kereta api melebihi kapasitas. (wikipedia)

Bonek sebetulnya mempunyai potensi yang luar biasa. Bondo nekat. Sebuah bentuk keberanian, tekad dan semangat serta ketawakalan yang belum terarahkan saja. Sebuah potensi yang belum tersalurkan dengan benar. Setiap orang yang menginjak usia muda memiliki jiwa yang membara untuk menunjukkan eksistensinya. Ada hadis yang mafhumnya bukanlah pemuda yang bangga dengan berkata…. ini bapak saya. Tapi seorang pemuda adalah yang bangga dengan berkata inilah saya.

Demikianlah psikologi yang ada pada diri bonek. Sebab lawan mereka bukan siapa-siapa melainkan sesama bonek sendiri. Mereka hanya ingin menunjukkan ini lho aku. Akulah yang paling bonek. Sebagaimana sekelompok pejuang yang tentunya ingin tampil sebagai pemberani. Hanya keberanian yang ditunjukkan bonek adalah keberanian yang belum tersalurkan kalau tidak mau dikatakan salah kaprah.

Nah, sebetulnya kalau potensi keberanian, tekad dan ketawakalan yang ada pada diri bonek ini sudah teridentifikasi, para orang tua (pemerintah, aparat keamanan, dan tim sepakbola) harus bisa memenejnya, mengarahkannya, mengakomodasinya sehingga tersalurkan dengan baik dan tidak menimbulkan hal-hal yang kontraproduktif. Misalnya saja dengan pengorganisasian yang sistemik, merubah karakter supporter yang seportif, dan lain sebagainya.

Faktor kedua, yang menyebabkan mereka anarki adalah stigma negatif yang ada pada diri mereka. Karena stigma itulah mereka justru ingin menunjukkannya. Semakin dilabel dan diberitakan, para Bonek semakin bangga menunjukkan kenekatan dan anarkistisnya. Maka, di sini peran media sangat besar.
Cobalah direview kembali sejarah bonek, sebetulnya mereka pun pernah juga menunjukkan sportivitas. Bonek bertindak tidak selalu anarkis ketika kesebelasan Persebaya kalah. Tahun 1995, saat Ligina II, Persebaya dikalahkan Putra Samarinda 0 - 3 di Gelora 10 November. Tapi tidak ada amuk Bonek sama sekali. Para Bonek hanya mengeluarkan yel-yel umpatan yang menginginkan pelatih Persebaya mundur. Saat masih di Divisi I, Persebaya pernah ditekuk PSIM 1 - 2 di kandang sendiri. Saat itu juga tidak ada aksi kerusuhan. Padahal, jika menengok fakta sejarah, hubungan suporter Persebaya dengan PSIM sempat buruk, menyusul meninggalnya salah satu suporter Persebaya dalam kerusuhan di kala perserikatan dulu.

Faktor ketiga, Bonek bisa begitu anarkistis karena faktor godaan situasi kerumunan. Massa berkerumun cenderung berpotensi mudah diprovokasi. Karena yang namanya kerumunan, di mana pun, apalagi seperti Bonek, mereka dengan mudah akan terpancing mengembangkan perilaku satu orang memulai yang lain ikut-ikutan.Untuk itu, pendekatan sosial yang diperlukan adalah rekayasa kultur dan rekayasa teknis agar ulah para Bonek ini bisa direduksi. Rekayasa kultur tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek.

Mengantisipasi dendam kesumat

Nampaknya insiden ini akan menimbulkan dendam kesumat utamanya bagi bonek dan warga Solo yang direpresentasikan oleh Pasopati. Nampaknya warga solo kemarin belum puas dengan aksi balas dendam yang mereka lakukan. Dan aksi balas dendam itu juga menyisakan dendam bagi bonek. Terlihat di televisi di acara penguburan salah seorang anggota bonek yel-yel umpatan kepada wong solo. Dan entahlah …. kenapa Solo ….. meski di tempat lain mereka melakukan aksi anarkisme dan mendapatkan balasan. Kini dendam itu bagaikan sebuah bisul. Tinggal tunggu waktu kapan meletusnya.

Nah, kalau hal ini sudah bisa diprediksi, maka jauh-jauh harus sudah diantisipasi. Misalnya diadakan pengarahan-pengarahan yang intensif persuasif kepada para bonek. Ini bisa dilakukan utamanya oleh Klub Persebaya sendiri sebagai idola mereka, pemerintah dan aparat keamanan. Tujuan utamanya adalah merubah stigma negatif yang telah disandangnya, dan mengganti dengan jargon yang lebih baik dan simpatik.

Saya yakin kebanyakan temen-temen bonek ini agamanya Islam. Maka perlu diadakan pengajian Bonek, n1ah di sini peran para Ulama dan lembaga-lembaga dakwah dituntut untuk aktif membuka pembinaan pengajian bagi para Bonek. Misalnya : Pengajian Akbar Bonek, Bonek Berdzikir, Bonek Bersholawat, dll.

Ingatlah sobatt.. sebuah anarkis kepada siapapun dalam bentuk apapun, memanjakan sebuah dendam, usaha memprovokasi dan fanatisme yang salah sasaran adalah kejahatan tidak dibenarkan oleh agama manapun.

Semoga bermanfaat

Jan Sawut
Jan Sawut
Smg dr brbagai kalangan,dpt mengambl hikmahnya..!?
Hari ini jam 10:51 melalui Facebook Seluler ·
Ari Sulis
Ari Sulis
Antisipasi.......kata kunci yang terlupakan. Bonek sekarang sudah tidak ada yang mengarahkan, mereka menajdi individu-individu, tak ada rasa berkelompok.
Hari ini jam 11:12 ·
Ki Megat Ruh
Ki Megat Ruh
Bagus tulisanmu. . . . Klo bisa dikirim di Jawa Post atau koran lainnya agar bisa diketahui kalangan, baik anak muda dimanapun dia utamanya yg saling bersinggungan ataupun org tua, aparat yg berwenang maupun para ulama, agar bisa mengurangi ketegangan. Kirim via e-mail ke JP (surat pembaca). Tks, aku dukung inisiatif ini utk kebaikan, krn ini tdk hanya ditujukan ke Bonek semata tapi juga utk maniak2 lain yg mendukung klub nya. Semoga.
Hari ini jam 14:16 melalui Facebook Seluler ·
Moyo Surokarto
Moyo Surokarto
@ Jan Sawut : kelingan jaman sih enom .... @ Ari Sulis : kayaknya alumni Bonek nich .... @ Ki Megat Ruh : Matur nuwun ki .... selama ini saya ndak pd .... tapi karena dorongan Jenengan ... langsung saya email ke beberapa media ...
Hari ini jam 14:56 ·
Ari Sulis
Ari Sulis
email wae....siapa tahu berguna bagi anda(duitnya).......peace...
Tulisan anda sangat berguna bagi kami alumnus Bonek, semoga saya dapat mengamalkannya....TQ
Hari ini jam 15:23 ·
Ki Megat Ruh
Ki Megat Ruh
Ojo mikir duite, itu efeknya saja. Yg pntg ibadah tanpo mengharap imbalan. . alias ihlas. . .alias lillahi ta allah. . . . . .
Hari ini jam 15:50 melalui Facebook Seluler ·
Ari Sulis
Ari Sulis
oke setujuh kang........................
Hari ini jam 15:53 ·
Jan Sawut
Jan Sawut
@kang moyo~sy pribadi stj dg apa yg anda tulis.. sy jg stj seandainya it akan d publikan..Dan sy jg sgt stj bl Anda kelingan masa2 Muda..!?? Yaa bgtlh anak Muda,darah mudanya msh panas,bsuk klu sdh tua ya tdk bgt..! Sy ykin suatu saat nanti,mereka akan menyadari ats tinhkahnya saat ini.,dan pd saat it mreka akan mrasa malu..!! Bocah enom yo ngono kwi toh kang.?! Hehehehe...Shanti-shanti..
Hari ini jam 16:07 melalui Facebook Seluler
Ari Jatim
Ari Jatim
Assalamualaikum,,
salam kenal semua..
Trimakasih mas moyo telah memberikan pandangan n solusi..
Saya sbg warga surabaya jg merasa prihatin atas kejadian ini,, saya s7 dgn pendapat mas moyo,,
fanatisme bonex tanggung haruz ada yg mengko0rdinir..
Hari ini jam 16:32 melalui Facebook Seluler ·
Juan Rastafara
Juan Rastafara
stuju kang moyo...mung wae kadung kakean mungsuh boneke kang...kudune bonek iso sinau soko kang wis kelakon ing stasiun manggarai prang taun kepungkur..50 an uwong dadi mayit kang...
11 jam yang lalu melalui Facebook Seluler ·
Juan Rastafara
Juan Rastafara
nek watuk d ombeni komix iso waras...nek watak?sopo salah bakal sumeleh...sopo nandur bakal ngunduh.....
10 jam yang lalu melalui Facebook Seluler ·
Yudi Rohmad
Yudi Rohmad
Pokoke ojo mandeg moco terus terus terusssssssss....
9 jam yang lalu ·

Senin, 25 Januari 2010

Makna Di Balik Ultahmu


Satu tahun yang berarti 365 hari adalah waktu tempuh bumi satu kali mengelilingi matahari. Apabila usiamu bertambah setahun, berarti telah sekali lagi bumi membawamu mengelilingi matahari.

Karena bumi berdiameter ±12.756 km, maka keliling bumi adalah 40.053,83 km. Dan bumi berputar pada porosnya (rotasi) setiap 24 jam sekali, atau disebut sehari-semalam. Ini berarti bahwa selama sehari semalam —walaupun kita diam tak bergerak— sebenarnya telah menempuh jarak sejauh 40.000 km lebih.

Dalam setahun berarti telah menempuh: 40.053,83 km X 365,25 hari = 14.629.661 km. Jarak tempuh ini tinggal mengalikan dengan usia Anda sekarang, dan sejauh itulah Anda telah bergerak, sekalipun Anda sedang bertapa tak bergerak sedikit pun.

Jadi, kalau kita berada di tempat yang sepi dan sunyi-senyap, lalu kita duduk tafakur dan seolah kita merasa diam, diam tak bergerak. Namun sebenarnya kita sedang bergerak dengan kecepatan 463,586 meter per detik, atau 1.668,91 km per jam.

Dahsyat? Luar biasa? Tapi tunggu dulu, karena hitungan tersebut baru berdasarkan gerak bumi mengelilingi porosnya sendiri (rotasi). Sekarang kita abaikan dulu gerak rotasi bumi dan kita anggap saja bumi diam —walaupun keadaan diamnya bumi ini tak mungkin terjadi.

Sekarang cobalah rasakan bahwa kita benar-benar sedang berdiri di bumi yang merupakan salah satu planet yang mengelilingi matahari.

Jarak dari bumi ke matahari ±150 juta km. Dengan diameter bumi yang ±12.756 km, maka sebagai ilustrasi, ambillah sebuah bola dunia (globe) dan umpamakan sebagai bumi yang sedang kita pijak.

Jarak dari bumi ke matahari dibagi dengan diameter bumi, maka dihasilkan 11.759. Ini artinya, jika anda memiliki 11.759 bola dunia, susunlah secara berjajar, maka sejauh itulah jarak bumi ke matahari. Atau kalau terlalu besar, ambilah contoh kelereng.

Dengan jarak 150 juta km tersebut, maka satu kali bumi mengelilingi matahari —yang disebut satu tahun— berarti bumi dan makhluk di atasnya telah menempuh jarak 942 juta km. Ini artinya, jika Anda berusia 30 tahun, berarti bumi telah membawa Anda melakukan perjalanan 30 kali mengelilingi matahari, atau sejauh 30 x 942 juta km = 28,26 milyard kilometer anda bergerak.

Usiamu x 942.000.000 km = Perjalanan Hidupmu

Jika dalam satu tahun menempuh 942.000.000 km, maka dalam seharinya menempuh 2,58 juta km, atau jarak ini ditempuh dengan kecepatan 107.460,64 km per jam, atau 29.850,2 km per detik. Sebagai perbandingan saja, untuk mempermudahkan kita membayangkan kecepatan bumi ini, paling tidak kita dapat mengetahuinya dengan menaiki sepeda motor dan kita rasakan bahwa hanya dengan kecepatan 100 km per jam saja rasanya sudah melayang tidak karuan. Apalagi ternyata bumi ini mengelilingi matahari dengan kecepatan lebih dari 100.000 km per jam. Dan kita setiap hari berada di atas bumi dengan kecepatan geraknya yang sangat kencang.

Lalu kenapa kita tidak merasakan bahwa bumi ini bergerak dengan kecepatan yang demikian dahsyatnya? Jawaban yang paling mudah dicerna adalah adanya keteraturan yang tetap, ada keseimbangan, atau mengikuti hukum kelembaman. Ditambah pula dengan adanya gravitasi bumi.

Seperti halnya keadaan para penumpang di dalam kapal Titanic yang besar, di dalamnya terdapat hotel, kamar mandi yang luas, sampai restoran, dan orang-orang di dalamnya melakukan aktifitas seolah tidak sedang berada di sebuah kendaraan yang bergerak, seperti layaknya aktifitas di daratan. Kecuali bila terjadi badai, kecepatan bertambah atau berkurang, atau menabrak karang es, mungkin barulah kita merasa benturan-benturan itu.

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. Al-Mulk [67]:3)

Allah telah mengajarkan sabar dan istiqamah kepada bumi. Bumi tetap sabar, meskipun cakar kaki-kaki yang menginjaknya hanya memahami hak dan wewenang.

Berkat kesabarannya itu, bumi diijinkan untuk sesekali menguap, dan kadang-kadang demam terbatuk-batuk, atau sedikit saja menggeser bagian tubuhnya untuk sekedar merenggangkan otot-ototnya.

Dan kesabaran itu, yang berarti istiqamah menjalankan prosesnya, terus dan terus berjalan dan beredar. Tak satu detik pun berkurang atau bertambah. Sampai nanti, sampai mati.

Kesabaran bukan berhenti di tempat, bukan pula menghindari kewajiban dan tugas. Bahkan nasi di depan mata pun kita masih harus menggerakkan tangan untuk menyendoknya. Sampai di mulut juga masih harus mengunyahnya. Sampai di perut juga jadi penyakit kalau tidak dikeluarkan. Ya, bergerak dan bergerak terus. Ikhtiar dan berdoa.

“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan”. (QS. Ar-Rahman [55]:29)

Ditulis Oleh: Yudi Rohmad dalam "Renungan Pengantin"

Minggu, 24 Januari 2010

Kartun itu : menambah besar cintaku padamu ... ya habibi



Ihkwany rohimakumulloh .... dulur-dulurku yang dirohmati Allah

Kartun nabi muncul lagi .... padahal selama ini juga ndak pernah hilang.... bahkan mungkin akan muncul terus beribu-ribu macam penghinaan terhadap Kanjeng Nabi SAW.

Tapi kumohon dulur2ku kabeh sing sabar menghadapi kenyataan ini, dan semoga ada kebaikannya. Misalnya untuk mengukur seberapa besar kadar kecintaan kita kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Kalau mau melawan silahkan ... tapi dengan intelektualitas yang beradab. Bukan dengan anarkisme kekerasan. Karena memang ini tujuan mereka ..... yakni untuk memprovokasi umat Islam.

Anda marah .... wajar .... diri ini dihina aja kita marah ... apalagi kekasih Allah yang dihina. Tapi jangan sampai kemarahan kita melampui batas sehingga justru menodai cinta kita kepada kanjeng Nabi SAW....

Segala hinaan, ejekan, lecehan dan cercaan, sampai tingkat sebrutal apapun, semoga tidak mengurangi kadar cinta kita kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Cinta kepada Rasulullah terpancar dari jiwa dan kehidupan kita, sehingga kita mencinta keluarga, khalayak, bangsa, negara dan ummat manusia seluruhnya : menjadi lebih indah, bercahaya dan penuh kedamaian.

Asal kita tau saja ... bahwa Rasulullah tidak pernah marah, bahkan bersikap lembut dan selalu memaafkan orang yang menghinanya. Jangankan sekedar dihina .... dilempari kotoran, diludahin,,, sampai dikatakan orang gila, kena sihir .... Rasulullah selalu membalasnya dengan akhlak yang mulia.

Aku maklum kepada pembikin kartun itu ..... dia kan ndak pernah Maulidan, ndak pernah baca berjanjen, dibaan, simtud duror ..... opo maneh sholawatan ....
Kita doakan aja mudah-mudahan dengan perbuatan mereka itu .... justru menjadi perantara datangnya hidayah petunjuk Allah Ta’ala ...

Allohumma sholli wassalim wa baarik alaihi wa ala alihi wa shohbihi ajmain.



Diperbarui pada hari Kamis · ·
Minggu Yang Kutunggu
Minggu Yang Kutunggu
sholluu 'alaa haadzan nabiy..!!
Jum pukul 8:32 melalui Facebook Seluler ·
Sunyoto Djatimurti
Sunyoto Djatimurti
Allahumma shalli 'ala Muhammad Ya Rabbi shalli 'alaihi wa saliim...............................
Jum pukul 8:34 ·
Brengx Crist
Brengx Crist
wong nandur ki ngundhuh mas moyo,sinten tanem sinten panen,ngoten mawon,persani kewala keng ketebihan.
Jum pukul 8:36 ·
Febrian Brian
Febrian Brian
Enteni wae tanggal maine ?? bakal sirno wongkang tumindhak dzolim !!
Jum pukul 9:43 ·
Vian Nyon Harris
Vian Nyon Harris
mereka adlh org2 canggih yg sok tau seperti apa wajah Rasulullah. biarkan saja, kaya' kita nggodain anak kecil, semakin anak itu marah ato nangis smkn senanglah kita. jadi kalo kita tanggepin hal2 yg busuk kaya' gt, justru mrk akan smkn merajalela. Allah Maha Tahu...biarkan Pencipta Rasulullah saja yg membereskannya.
Jum pukul 17:06 melalui Facebook Seluler ·
Yudi Rohmad
Yudi Rohmad
Saat org2 Tha'if melempari Nabi SAW dg batu, Sang Jibril sebagai sahabat merasa murka sehingga mengusulkan bagaimana kalau mereka ditimpuk dgn gunung. Namun Nabi SAW punya daya jangkau yg lebih panjang, semoga anak cucu mereka lebih mengenal sedang berhadapan dengan siapa.
Jum pukul 18:14 ·
Moyo Surokarto
Moyo Surokarto
@ All : Moga kita semua dapat syafaat Kanjeng Nabi SAW

Gadis Berjilbab itu .... Uayuune Rek !


Dah seminggu lebih aku jatuh cinta nich.

Dan entah mengapa aku jatuh cinta kepadanya ..... meski hanya melihat foto dia di facebook. Kutulis comen di bawahnya : Robbana maa kholaqta haadza bathila .... Ya Tuhanku .... sungguh ndak sia-sia Engkau ciptakan (cewek cakep) ini ..... (ngutip QS Ali Imron : 191)

Ndak sia-sia maksudnya ... gara2 cewek itu gw bisa TAFAKUR untuk memikirkan ciptaanNya .... laayaati liulil albab... (GR banget ya .... mosok dapurane aku kok ulil albab...)

Mengapa harus yang pake’ jilbab lagi ? Bukankah yang endak pake lebih cakep ?

Silahkan .... siapa aja boleh berargumen begitu ....

Aurot adalah pancaran cahaya Allah .... yang harus di tutupi ..... sebab hakekat cahaya Allah adalah tersembunyi .....

Siapakah yang menemukannya ?
Kalo cahaya itu berupa ilmu .... maka para pencari ilmulah yang akan menemukannya.
Tapi kalo cahaya itu berupa aurot wanita .... maka hanyalah suami yang berhak menemukan dan menikmatinya..... bukan asal manusia .....

Kalau aurot yang harusnya ditutupi .... itu dibuka .... diobral dan dipamerkan di jalan2, koran2, majalah, televisi ..... maka Allah mengambil kembali cahayaNya....

Tinggal paha mulus, leher jenjang, pinggul bahenol, buah dada yang montok, bibir sensual dan mata yang jalang .... (dll ..silahkan dilengkapi ... pasti apal deh)

Para lelaki yang terpesona melihatnya ....... memelototkan mata..... hanya menemukan benda

Jika para wanita sudah merasa bangga sebagai benda .... maka derajatnya turun menjadi setingkat dengan batu ...... padahal Allah udah menciptakan manusia sebagai ahsani taqwim ....

Dan jika para lelaku terbius oleh keayuan dunia ..... maka hilanglah sifat kemanusiannya .... tinggal syahwatnya ......

Dan jika manusia hanya menuruti syahwatnya .... ia tak lebih dari binatang ...... kal an’aami balhum adhol .... bahkan lebih sesat lagi .....

Ya Allah .... ijinkanlah aku mengungkap rahasia cahayaMu .... yang ada pada diri gadis itu .....

(Tulisan ini dihayati dari puisi Cak Nun)


Diperbarui pada hari Sabtu · ·
Novie Suka Gulali
Novie Suka Gulali
trm ksh kirimannya
Kemarin jam 21:18 ·
Moyo Surokarto
Moyo Surokarto
njih ... buat pengantar tidur mbak novi @ Mas Yudi : Matur nuwun jempolane
Kemarin jam 21:25 ·
Lya Malihah Ibrahim
Lya Malihah Ibrahim
keren juga mas,,,siapa tuh???
2 jam yang lalu ·
Moyo Surokarto
Moyo Surokarto
ada dech pokoknya .....
2 jam yang lalu ·

Rabu, 20 Januari 2010

Islam Pasti Jaya


Ikhwani Rohimakumullah ..... dulur2ku kabeh kang ditresnani Allah ...

Banyaknya pembahasan dan pertanyaan yang berat-berat di grup ini (Maksudnya Grup Pemuda Masjid) membuat aku diam karena kebodohan diriku.
Tapi disisi lain aku khawatir kalo menjadikan kebimbangan dan kebingungan bagi sebagian temen-temen yang lain
Kepada teman2 yang diamani Allah berupa ilmu dan pengetahuan, serta kemampuan untuk menjelaskan sesuatu dan mematahkan argumentasi yang memerangi ..... silahkan didayagunakan dengan sebaik-baiknya dalam rangka LI I’LA KALIMATILLAH (menegakkan ajaran2 agama Allah)

Sementara maaf beribu maaf ..... dengan segala kerendahan hati ... aku hanya berpikir sederhana ...

- Kepada Anda yang memerangi Agama Allah .... silahkan kalo posisi anda adalah musuh Islam .....

Allah ta’ala berfirman QS AS Shof : 8. Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya."

Silahkan kalian (musuh2 Islam) berusaha memadamkan caha ajaran Allah .... tapi dengan langkah kalian justru ISLAM akan SEMAKIN BERSINAR .... meskipun kalian (wahai orang2 kafir) sangat benci ....

Bahkan Allah ta’ala berjanji akan mengangkat agama islam ini di atas seluruh agama yang ada di dunia ini meski orang musyrik sangat2 benci :

Ash Shof : 9. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci. ....


Buat temen2ku ... tenang aja .... jalani Islam ini dengan damai .... bukan dengan kekerasan, caci maki dan kebencian kepada siapapun ...... tunjukkan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin ... membawa rahmat bagi semua alam ... bukan islam saja.. tapi seluruh alam yang isinya hamba Allah yg bermacam-macam ....

Wallahu a’lam .....
Diperbarui pada hari Rabu · ·
Minggu Yang Kutunggu
Minggu Yang Kutunggu
Jgn khawatir dg mereka.. Yg perlu dketahui adalah islam mundur ato hancur karena orang islam sndiri bukan oleh non muslim.. Bukan aku bela mreka..Jgn salah.. itu ada dlm hadis nabi.. Cm ga hapal aja... ALLAHU A'LAM..
Kam pukul 14:53 melalui Facebook Seluler ·
Brengx Crist
Brengx Crist
@TSA:bener mas,ing jaman apa kalawan taun piro,ancene ndak direngken,hanya hadist itu memang menyuratkan akan datang suatu masa bahwa islam akan dicabut dari muka bumi ini
Kam pukul 14:58 ·
Moyo Surokarto
Moyo Surokarto
Al islamu mahjubun bil muslimin .... kemuliaan agama Islam tertutup oleh orang2 islam sendiri .... (ini bukan hadis lho ) .... iya saya pernah dengar ... kapan2 saya posting buat peringatan kita (orang islam)...
Kam pukul 15:03 ·
Gema Pembunuh Kebosanan
Gema Pembunuh Kebosanan
ikut nyimak aja ah biar lbih tau seberapa pengetauanku ttang agamaku (islam)
Kam pukul 15:08 melalui Facebook Seluler ·
Minggu Yang Kutunggu
Minggu Yang Kutunggu
bukann...kayaknya yang .."..saya'ti zamaanun....... ilaa akhir.. " entahlah...pokoknya kita ga usah khawatir karena Allah sudah berjanji kan...
Beny Al-bawono berkata ".. kalo ada api kecil ...biarkan saja... entar redup sendiri.. jangan dikipasi.. bisa melalap semuanya... Allahu a'lam
Kam pukul 15:08 ·
Moyo Surokarto
Moyo Surokarto
"Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang kelaparan mengerumuni hidangan mereka." Maka salah seorang sahabat bertanya," Apakah karena jumlah kami yang sedikit pada hari itu?" Nabi saw, menjawab,"Bahkan, pada hari itu jumlah kamu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di ... Lihat Selengkapnyalautan, dan Allah akan mencabut 'rasa gentar' terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit al-wahnu."Seorang sahabat bertanya, 'Apakah itu al-wahnu itu, ya Rasulullah?' Rasulullah saw, menjawab, "Cinta dunia dan takut mati." (Hr Abu Dawud dan Ahmad)
Kam pukul 15:16 ·
Minggu Yang Kutunggu
Kam pukul 15:28 ·
Sunyoto Djatimurti
Sunyoto Djatimurti
paradima berfikir orang islam harus berubah, dan itu harus dimulai dari diri sendiri dulu..kalau tidak...maka umat islam sendirilah yg sebenarnya 'menghancurkan' agama islam itu sendiri...bukan umat yg lain....'baik atau buruk tergantung pada diri sendiri'...“Rasulullah saw. bersabda: Surat Hud dan surat-surat yang lainnya semacam itu telah ... Lihat Selengkapnyamenjadikan saya tua sebelum waktunya. Sebab, beliau melihat bahwa orang-orang yang bertaubah bersama beliau tidak hanya terbatas pada zaman beliau semata, bahkan akan berlanjut sampai hari kiamat. Tanggung jawab tarbiyat mereka bagaimana beliau dapat memikulnya. Pemikiran inilah yang mempengaruhi beliau dan menjadikan beliau tua. Akan tetapi, ketakwaan beliau menjadikan Tuhan sedemikian senang sehingga pekerjaan ini Tuhan sendiri yang mengambil alihnya dan telah menjanjikan bahwa “Aku senantiasa akan terus membangkitkan di dalam ummat engkau yang dengan mengikuti engkau mereka akan mendapatkan qurub (kedekatan-Ku) dan mereka akan memperbaiki ummat ini atas nama engkau”. Kemudian beliau bersabda, “Dalam perbandingan amal/pekerjaan Rasulullah saw., kini kita seyogianya merenungkan bahwa apa yang telah kita perbuat.
Kam pukul 15:30 ·
Moyo Surokarto
Moyo Surokarto
Njih .. kang nyoto ... akhirnya kembali kepada diri kita ... kalo kita menunjuk orang lain dengan jari telunjuk .... maka jari2 yang lain akan mengarah kepada diri kita sendiri
Kam pukul 15:32 ·
Joko Tarub Sang Pengelana
Joko Tarub Sang Pengelana
setuju pak NYOTO
Jum pukul 0:18 ·